Pupuk Organik Padat


Pupuk Organik Padat :



Pupuk organik padat ini terbuat dari kotoran ternak yang diolah lebih lanjut dan dengan bantuan probiotik. Penggunaan pupuk kompos ini mempunyai beberapa keuntungan antara lain:
  • Memperbaiki struktur tanah berlempung sehingga menjadi ringan, 
  • Memperbesar daya ikat tanah berpasir sehingga tanah tidak berderai, 
  • Menambah daya ikat air pada tanah, 
  • Memperbaiki drainase dan tata udara dalam tanah, 
  • Mempertinggi daya ikat tanah terhadap zat hara, 
  • Mengandung hara ynag lengkap, walaupun jumlahnya sedikit, 
  • Membantu proses pelapukan bahan mineral, 
  • Memberi ketersediaan bahan makanan bagi mikrobia. 





Bahan:
  • Kotoran sapi minimal 85% dan akan lebih baik jika dicampur dengan urine. 
  • Serbuk dan kayu sabut kelapa 5% atau limbah organik lainnya seperti jerami dan sampah rumah tangga. 
  • Abu dapur 8% 
  • Kapur pertanian 1,5 % 
  • Stardec 0,5% 



Cara Pembuatan:

  1. Sehari sebelum komposing dimulai (H-1), campurkan bahan utama (kotoran sapi,, sabut kelapa/serbuk gergaji, abu dapur dan kapur pertanian) secara merata atau ditumpuk mengikuti lapisan: kotoran sapi ditempatkan paling bawah. Lapisan berikutnya dan kapur pertanian yaitu untuk menaikan PH karena mikrobia akan tumbuh baik pada PH yang tinggi (tidak asam). Gunakan serbuk dan sabut kelapa, karena C/N-nya lebih rendah (±60) dan mengandung KCL, sedangkan kalau menggunakan serbuk gergaji kadar C/N-nya sangat tinggi (±400) dan paling atas adalah abu. 
  2. Tumpukan seperti pada Nomor 1 diatas, harus diulangi sampai ketinggian sekitar 1,5 meter. Pada hari pertama (HO), tumpukan bahan disisir, lalu ditaburi dengan stardec sebanyak 0,5% atau 5 kg untuk campuran sebanyak 1 ton. Tumpukan bahan minimal dengan ketinggian 80cm. 
  3. Biarkan tumpukan selama satu minggu (H±7) tanpa ditutup, namun terjaga agar terhindar dan panas dan hujan. Artinya pada hari ketujuh campuran bahan harus dibalik, agar diperoleh suplai oksigen dalam proses komposing. Pembalikan ini dilakukan kembali pada hari ke-14, 21 dan 28. 
  4. Pada hari ke-7 suhu bahan mulai meningkat sampai dengan hari ke-2 I. Peningkatan bisa mencapai 60-70°C dan akan turun kembali pada hari ke-28, proses meningkatnya suhu akan terjadi selama 21 hari dan akan menunun hari ke-28 dengan tingkat 35-40°C. Perlu dipahami, bahwa meningkat dan menurunnya suhu menandakan proses komposing berjalan sempurna. yang ditandai dengan adanya perubahan warna bahan menjadi hitam kecoklatan. Suhu yang tinggi selama proses komposing juga benfungsi untuk membunuh biji-biji gulma dan bakteri patogenik. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar